Text

WELCOME TO MY BLOG

Kusembunyikan Nikahku demi Kebebasanku

22.05 / Diposting oleh annas obsesi newscaster / komentar (0)


Saat ini nikah sirih sedang menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Hal ini karena, nikah sirih di Indonesia merupakan suatu masalah yang sangat mendasar di Indonesia. Mengapa sangat mendasar?, ini karena banyaknya pihak yang sangat dirugikan oleh nikah sirih atau yang lebih dikenal dengan nikah dibawah tangan. Mulai dari pihak wanita yang di sangat dirugikan akan hak mereka tentang pengakuan sebagai seorang isteri. Selain itu, status anak hasil dari pernikahan sirih juga sering menjadi bahan perdebatan. Walaupun dalam status hukum islam nikah sirih disahkan, akan tetapi sebagai warga negara yang sah, tentunya pengakuan dari pihak pemerintah dan negara juga sangat dibutuhkan demi terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam masyarakat. Untuk itu perlu dicatatkan juga dipengadilan agama atau negeri agar mendapatkan tanda bukti keterikatan sehingga tidak menimbulkan fitnah.
Banyaknya investor atau warga negara asing yang menetap karena pekerjaan mereka di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendorong banyaknya nikah sirih di Indonesia. Para warga negara asing terutama kaum pria tentu memiliki kebutuhan hidup di negara Indonesia. Kebutuhan biologis tentunya tidak bisa dipungkiri ada pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan biologis maka para warga negara asing itu mencari wanita yang bisa dinikahinya selama tinggal di Indonesia. Nikah sirih bukan Cuma menjadi tren, akan tetapi sudah menjadi suatu bahan bisnis. Banyak para germo yang menjual dan menawarkan wanita untuk dinikahi. Sangat memprihatinkan.
Untuk itu Fakultas Hukum Universitas islam Indonesia melalui Lembaga Eksekutif Mahasiswa mengadakan dialog yang mengangkat tema mengenai nikah sirih dengan tajuk “Kusembunyikan Nikahku demi Kebebasanku”. Acara ini bekerjasama dengan pihak Suara Lintas Perempuan Yogyakarta (SLPY). Kegiatan ini mendapat respon yang cukup positif, bukan cuma dari pihak UII sendiri, akan tetapi dari pihak Universitas lain seperti UIN sunan Kalijaga Yogyakarta juga ikut serta dalam dialog ini. Selain itu beberapa pihak media juga terlihat hadir dalam acara ini. Yang memberikan materi antara lain yaitu; dosen fakultas hukum UII ibu Karimatul Ummah S.H, M.Hum., ibu Aroma dan juga perwakilan dari pihak SLPY. Antusiasme dari para peserta juga terlihat dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang cukup kritis yang menanyakan masalah berkaitan dengan nikah sirih yang sering ditemui di dalam masyarakat.
Acara dialog ini merupakan rangkaian acara Mahakarya yang puncaknya akan dilaksanakan pada Sabtu 2 April 2011 dalam acara PENSI promnite. Sebelumnya sudah dilaksanakan acara lainnya yang merupakan bagian dari acara mahakarya itu sendiri, antara lain adalah; pertandingan futsal FH UII, basket ball three on three competition dan juga diskusi politik kampus (KPK) yang dilaksanakan pada Rabu, 30 Maret 20011. MuhammadAnnas.red

By: Muhammad Annas
Fakultas Hukum 2010
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

HANYA ADA SATU KEKURANGAN PEREMPUAN

23.44 / Diposting oleh annas obsesi newscaster / komentar (0)


Assalamualaikum,,,
smoga catatan ini bisa bermanfaat buat sahabat2ku khususnya yang akhwad.
sebenarnya catatan ini bukan saya yang menulisnya, ini hanya copas dari teman dibandung
tapi demi kepentingan dakwah dan untuk menambah iman kita semua, saya mencoba mempublikasikan kepada teman2. selain itu diharapkan dengan membaca ini, khususnya sebagai pria dapat lebih menghargai wanita.
selamat membaca. wassalam :)

Ketika Tuhan menciptakan wanita, Dia lembur pada hari ke-6.
Malaikat datang dan bertanya, ”Mengapa begitu lama Tuhan?”
Tuhan menjawab, “Sudah kah engkau liat semua detail yang Aku buat untuk menciptakan mereka? 2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian, yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan dan semua dilakukannya dengan 2 tangan ini.”
Malaikat itu Takjub.
” Hanya dengan 2 tangan..?! Tidak mungkin!!”
Tuhan menjawab, “Oh…Tidak!! Aku akan menyelesaikan ciptaan hari ini, karena ini adalah ciptaan favoritKu. Ya…dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja selama 18 jam sehari.”
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan Tuhan itu. “Tapi Engkau membuatnya begitu lembut Tuhan?”
“Yah… Aku membuatnya begitu lembut, tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang Aku berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.”
“Dia bisa berpikir?” tanya malaikat.
Tuhan menjawab, ”Tak hanya berpikir,dia mampu bernegosiasi.”
Malaikat itu menyentuh dagunya. “Tuhan Engkau buat ciptaan ini kelihatannya lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh…itu AIR MATA”
“Untuk apa?”tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan, “AIR MATA adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebahagiaan..”
“Engkau memikirkan segala sesuatunya. Wanita ciptaanMu ini akan sungguh menakjubkan!”
“Ya mesti…! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona bagi laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan laki-laki.
Dia Mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, terharu saat tertawa, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya.
Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
CINTANYA TANPA SYARAT.
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat temannya tertawa.
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya begitu sedih saat mendengar berita sakit dan kematian tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup, dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.”
“Hanya 1 kekurangan dari perempuan,
DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA”.

Prof Ken Kawan Soetanto “ DARI BUANGAN MENJADI REBUTAN"

09.01 / Diposting oleh annas obsesi newscaster / komentar (0)

Satu lagi putera bangsa yang mengharumkan nama baik Indonesia di kanca internasional. Dengan meraih empat gelar doctor dalam empat bidang berbeda , Prof. Kawan Soetanto yang lebih dikenal dengan nama Prof. Ken Soetanto di Jepang ini dipercaya menjadi salah satu tenaga pengajar di universitas ternama di Jepang. Adapun gelar Doktornya antara lain meliputi bidang Teknik, Farmasi, Kedokteran dan Pendidikan. Sungguh sangat patut untuk dijadikan contoh. Semangat dan hobi belajarnya yang begitu besar menjadi faktor utama yang membuat dirinya terus mengejar pendidikan hingga jenjang tertinggi, tutur pria yang sudah menetap di Jepang selama 36 tahun ini. Walaupun sudah cukup lama menetap di Jepang, akan tetapi yang membuat kita semua salut adalah, dirinya tidak pernah mengganti status warga negaranya sebagai warga negara Indonesia menjadi warga negara Jepang. Sekalipun Jepang telah member hidup kepadanya. Akan tetapi Pria paruh baya ini memiliki filosofi tersendiri tentang hidupnya, “ Kalau saya keenakan maka saya akan kehilangan who am I”, itulah yang menjadi alasannya untuk tetap ingat kepada tanah air. Godaan sering kali datang saat semangat belajarnya sedang di uji. Banyak orang yang datang kepadanya dan mengatakan, “ngaapain kejar pendidikan sampai tinggi, yang penting dapat pekerjaan tetap dan berpenghasilan tinggi itu sudah cukup”. Walaupun demikian tak memudarkan semangat belajar darinya. Bahkan dia mengaku sempat berhenti sekolah untuk bekerja mengumpulkan biaya agar bisa melanjutkan pendidikan kuliahnya keluar negeri. Justru dia berpendapat, hal dan pemikiran orang Indonesia saat ini semata-mata hanya memandang segala sesuatunya dengan uang. Maka dari itu dia lebih memilih untuk mengajar dan bekerja di Jepang dari pada di Indonesia. Walaupun seorang Indonesia, akan tetapi dirinya cukup disegani di tempatnya bekerja, yaitu waseda university of Japan. Dia mengaku sering kali memberi nasihat dan motivasi kepada para mahasiswa-mahasiswanya yang memiliki masalah dengan kepercayaan diri dan semangat belajar. Di Jepang tidak sedikit mahasiswa yang menjadikan kuliah menjadi pilihan nomor 2 karena sebagian besar lebih memilih bekerja part time setelah lulus SMA. Dia yang memotivasi mahasiswa Jepang untuk tetap mengutamakan pendidikan. Menurutnya kuncinya ada pada diri kita sendiri. Ketika kita ingin member motivasi ke orang lain, kita harus bisa memiliki motivasi dan menjadi cerminan bagi orang yang akan kita beri motivasi, agar apa yang kita sampaikan dengan mudah mengalir ke diri orang yang kita berikan motivasi tuturnya. Kini seorang Prof. Kawan Ken Soetanto berhasil mematahkan perspektif orang-orang Indonesia yang sering mengkiblatkan dirinya kepada orang Jepang yang katanya maju, kini justru dia yang menjadi kiblat bagi para mahasiswa Jepang. Kalaupun dia diberi kesempatan berbuat untuk negeri, maka yang akan dia lakukan lebih dulu adalah memajukan pendidikan, ucapnya dengan mantap.


By: Muhammad Annas
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Fakultas Hukum 2010

Sebuah Kisah tentang pencarian Tuhan

21.42 / Diposting oleh annas obsesi newscaster / komentar (2)



Cerita ini saya kutip dari salah satu situs jejaring sosial yang bernama republika. cerita yang mengkisahkan tentang seorang laki-laki yang berasal dari melbourne Australia dimana dirinya mencari Tuhan dengan menjelajah satu demi satu ajaran agama hingga akhirnya pilihannya jatuh kepada Islam yang merupakan agama rahmatan lil alamin. kisah nyata yang sangat inspiratif ini diharapkan mampu memberi pencerahan kepada kita semua, khususnya bagi kita pemeluk islam agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kisah pencarian Abu Bakar Ruben dimulai sejak ia berada di bangku kuliah. Saat itu ia ditimpa banyak masalah. Teman dekatnya meninggal karena kecanduan narkoba. Orangtuanya bercerai dan ia mengalami kesulitan keuangan.

"Saya pun mulai bertanya apa sebenarnya tujuan hidup itu?" tuturnya. Peristiwa sulit yang terjadi hampir bertubi-tubi itu menjadi katarsis bagi Ruben untuk melirik agama.

Ruben dibesarkan di Melbourne oleh orangtua yang tak percaya Tuhan. "Saat kecil saya memang dibesarkan untuk menganut Kristen, tapi orang tua saya atheis, sehingga saya cenderung memiliki pandangan atheis," ungkap Ruben.

Agama pertama yang ia coba pelajari adalah Kristen. Kebetulan seorang teman mengundangnya untuk datang ke kemah keagamanan. "Mereka bernyanyi, suara mereka bagus, tapi saya bingung apa artinya," tutur Ruben.

"Mereka kemudian bilang bahwa Tuhan mencintai saya." Ruben keheranan. "Bagaimana mungkin tuhan mencintai saya sedangkan saya punya anjing dia tidak tidak mencintai saya," tuturnya. Rupanya saat itu kehidupan Ruben tak tentu arah. Ia bukan tipe orang yang bisa diandalkan, meskipun yang meminta bantuan adalah orang tuanya dan ia memiliki seekor anjing yang kemudian tak pernah ia urus.

Tak menemukan apa yang ia cari ia pun melangkah lagi, kini giliran Katholik dan Anglican Baptis. Namun ada hal yang membuat ia terganggu setiap saat ia bertanya kepada pemeluknya. "Mereka akan membuka injil dan kemudian berkata 'Oh jawabannya ini saudaraku' sambil beropini," tutur Ruben.

"Setiap kali mereka menjawab mereka beropini, sehingga saya menyimpulkan tentu banyak sekali intepretasi dalam Kristen," katanya. Padahal, lanjutnya, itu belum termasuk perbedaan dalam gereja.

Antara satu pendeta dengan pendeta lain bisa memiliki intepretasi berbeda dan saling mengklaim satu sama lain. "Injil satu rasa tapi intepretasi bermacam dan setiap orang bisa melakukan, itu sangat membingungkan," ujarnya.

Berikutnya ia melakukan persentuhan dengan Hindu. Ia berteman dengan seorang penganut keyakinan tersebut saat bekerja paruh waktu. "Saya kemudian dikenalkan dengan tuhan berkepala gajah." Lagi-lagi Ruben bertanya, mengapa tuhan harus berkepala gajah, apa hubungan gajah dengan tuhan. "Mengapa tidak singa? lebih perkasa. Bagi saya sangat tidak logis dan sulit untuk dipahami."

Menginvestigasi lebih jauh ia menyelidiki agama Yahudi. "Ya nama saya Abu Bakar Ruben, berasal dari Rubenstein, nama yang sangat Yahudi karena itu saya juga mencoba mencari tahu apa itu Yahudi,' tuturnya. Namun tak ada satupun dari keyakinan itu yang mengena di hatinya.

Hingga suatu saat ia bertemu temanya yang beragama Kristen. "Saya ditanya bagaimana pencarianmu, apa saja yang sudah kampu pelajari?" kata Ruben menirukan ucapan si teman. Ia menjawab semua, mulai Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Yahudi, Anglikan tapi tak ada yang bisa menarik hatinya.

Si teman bertanya lagi, "Bagaimana dengan Islam?". Pertanyaan langsung disambar Ruben dengan cemooh, "Apa, Islam? Buat apa saya mengivestigasi agama terorisme? Itu gila."

Tapi respon tubuh Ruben berkata lain. "Saya tidak tahu mengapa dan apa yang menggerakan saya, yang jelas saya mengenakan sepatu, berpakaian rapi dan pergi ke masjid. Saya tak punya petunjuk, bagaimana saya melakukan itu," tutur Ruben.

Begitu masuk masjid, Ruben merasa cemas. "Saya berpikir 'Aduh saya bakal mati di sini, saya satu-satunya kulit putih yang terlihat," tuturnya. Ketika itu seorang pria Timur Tengah berperawakan besar dengan cambang tebal mengenakan abaya mendekatinya. Ia bernama Abu Hamzah.

Tiba-tiba diluar dugaan Ruben, Abu Hamzah menyapanya dengan ramah dan bahkan meminta seorang yang lain untuk membuatkan teh bagi Ruben. "Tak pernah saya bayangkan bakal mendapat perlakuan seperti itu," kata Ruben.

Ia pun mulai banyak bertanya, tentang teman-temannya yang telah meninggal, tentang apa itu masa lalu dan masa yang akan datang. Abu Hamzah, seperti yang dituturkan Ruben, berdiri mengambil Al Qur'an dan membuka kitab itu lalu menunjukkan sebuah ayat dan meminta Ruben membaca seraya berkata ini jawabannya.

"Itu benar-benar menghentak saya," kenangnya. Ia pun menanyakan hal-hal sulit lain, seperti mengapa menumbuhkan janggut, mengapat menggunakan hijab, mengapa memiliki istri empat. "Saya pikir itu adalah pertanyaan-pertanyaan sulit, tapi sungguh luar biasa, mereka selalu membuka Al Qur'an dan lalu memberikan kepada saya untuk dibaca. Itu selalu mereka lakukan sebelum mengulas lebih jauh dengan buku hadis yang juga ada di dalam masjid," tutur Ruben.
"Mereka selalu membuka Al Quran untuk menjawab dan sama sekali tidak beropini," ujarnya. Kemudian Ruben pun bertanya, "Saya ingin tahu tentang opini anda tentang ini, tentang aturan itu." Diluar harapan Ruben, mereka menjawab, "Saya tidak mungkin dan tidak boleh beropini tentang Firman Tuhan".
"Subhanallah, itulah yang benar-benar menyentuh saya dan selalu membuat saya teringat," ujar Ruben yang telah memeluk Islam saat menuturkan kisahnya. Malamnya ia pun membawa pulang Al Quran. "Dan ketika saya membaca, saya bukan hanya menemukan kisah, tapi seolah-olah ada yang memandu saya."

Ia memandang Al Qur'an tak hanya benar tetapi juga logis dan ilmiah. Ia takjub bagaimana Al Qur'an juga menguraikan proses penciptaan dan kelahiran manusia, penuturan proses sel telur yang dibuahi hingga tercipta gumpalan darah, tumbuh tulang, peniupan ruh hingga akhirnya membentuk janin yang siap dilahirkan ke bumi.

"Inilah yang saya cari, ini yang saya perlukan," ujarnya. Butuh enam bulan sebelum ia sampai pada kesimpulan itu. Tapi ketika hendak membuat perubahan besar, Ruben menginginkan pembenaran lain untuk menguatkan keputusannya. "Saya sudah siap melakukan lompatan besar, tapi ingin satu dorongan saja, tak perlu besar, kecil pun cukup," tuturnya.

Untuk itu ia bahkan melakukan dialog Tuhan. "Ayolah Allah satu saja," ujarnya menirukan ucapannya sendiri saat itu. Ia duduk dam di tengah ruangan dengan satu lilin menyala. Lama ia menunggu. Tak satupun hal terjadi. "Terus terang sangat kecewa. 'Aduh Engkau melewatkan satu kesempatan'" ujar Ruben saat itu kepada Tuhan.

Ia kembali menunggu pertanda kedua. Lagi-lagi tak ada perubahan, tak ada petunjuk. "Aduh tolong jangan kecewakan aku lagi. Saya lagi-lagi sungguh kecewa." tutur Ruben yang akhirnya memutuskan membuka Al Quran. Ia terhenti oleh beberapa ayat, salah satunya berbunyi "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya) (QS 16:12)

Membaca ayat itu Ruben tersadar. "Betapa arogannya saya menuntut tanda spesifik seperti yang saya mau. Matahari dan semua ciptaannya di muka bumi adalah tanda bagi kita semua," tutur Ruben.

Begitu yakin dengan keputusannya ia kembali berkunjung ke masjid. "Saya tidak tahu harus berbuat apa dan harus mengucapkan apa, jadi saya putuskan ke masjid." Tiba di masjid Ruben terkejut menjumpai ruangan begitu penuh orang. Rupanya saat itu hari pertama Ramadhan.

Mengutarakan niatnya, ia pun diminta untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. "Sangat belepotan, pemandu saya bilang 'Asyhadu' saya jawab "As apa?" sampai berulang kali. Menggelikan." kenang Ruben.

Si pemandu menegaskan pada Ruben bahwa ia harus mengucapkan itu dalam bahasa aslinya, Arab. Kalimat itu tak bisa diucapkan dalam bahasa Inggris. Berlatih beberapa saat, lidah Ruben akhirnya lancar mengucapkan ikrar tersebut. Pada hari pertama Ramadhan itu ia pun resmi menjadi Muslim.

Begitu selesai Ruben mengaku ada beban yang tertarik dan lepas keluar dari tubuhnya. "Saya merasa ringan," ujarnya. Ia mengira saat itu akan mendapat sambutan teriakan dan takbir 'Allahu Akbar'. "Tapi ternyata tidak, satu persatu mereka mendatangi saya, menjabat tangan saya dan mencium saya. Bahkan saya belum pernah mendapat ciuman sebanyak itu dari wanita," tutur Ruben berkelakar.

"Tapi itu peristiwa luar biasa sangat berharga dan tidak bisa saya lupakan. Saya merasa bahagia karena saat itu juga saya mendapat banyak saudara."

Mengetahui ia masuk Islam, orangtuanya sempat cemas. "Mereka takut tiba-tiba nanti saya sudah memanggul AK 47 dan memegang granat," selorohnya. "Saya jelaskan itu tidak mungkin. Terus terang saya merasa tenang. Mental saya lebih stabil, saya juga lebih fokus dan mereka (orangtua-red) melihat perubahan itu." tutur Ruben.

Penasaran, ayahnya pun ikut membaca Al Qur'an. Mereka berkata kepada Ruben sejak menjadi Muslim ia menjadi pribadi lebih baik. "Kamu menjadi orang yang lebih bisa diandalkan, dipercaya dan bisa diminta tolong,'kata Ruben menirukan ucapan ayahnya. "Itulah yang saya rasakan dan saya akan terus meyakini dan mendalami agama ini."

21 Gak Bayar Bea Cukai, Film Hollywood dilarang beredar di Indonesia

06.56 / Diposting oleh annas obsesi newscaster / komentar (0)


Berikut BBM berantai dr org yg ngaku Nia Dinata. Info td sesuai jg dgn info dr temen2 di Depkeu ttg kisruh film Hollywood.

1. TIDAK ADA kenaikan bea film Import apapun dari Direktorat Jenderal Bea Cukai. Masih sama dengan yang disepakati oleh WTO (Organisasi Perdagangan International), yaitu film yg diimport harus membayar:

A. Bea masuk per copy
B. Bea Royalty
C. Bea bagi hasil

2. Sayangnya, pihak 21 hanya membayar Bea masuk per copy saja. Dua bea yg lain tidak dibayar sejak 1995. Padahal sebetulnya TIDAK ADA kenaikan biaya apa-apa. Faktanya 21 yang TIDAK BAYAR ke pemerintah sejak 1995. Jadi siapa yg dirugikan? Anda bisa lihat sendiri.

3. Pada Saat ini SBY menginstruksikan untuk di tata ulang soal pajak film, Direktorat Jenderal Bea Cukai membuka kembali catatan yg ada dan ditemukan bahwa 21 tidak pernah membayar 2 item bea yang lain.

4. Jumlah yg harus dibayarkan 1000% karena tertunggak dari 1995. Karena itu 21 tidak mau bayar dan menggunakan ancaman mau memboikot film2nya. Mereka menggunakan masyarakat pecinta film Hollywood untuk diprovokasi menyerang pemerintah dengan menyebar isu kenaikan biaya Import menyebabkan MPA Boikot film Import

5. Jadi, 21 sedang melakukan politik adu domba antar pecinta film, antar sineas, dan antar pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menekan pemerintah karena tidak mau bayar bea yg besar itu Jadi bilang sama temen2 kamu, kita sedang di provokasi, di adu domba.

Sekarang pihak 21 dan DJBC (Direktorat Jendral Bea Cukai)sedang melakukan negosiasi dan pada saat ini juga, 21 terus akan membangun opini : Film Hollywood akan ditarik dari peredaran Sehingga nanti, ketika terjadi kesepakatan yg akhirnya membuat harga tiket naik, masyarakat akan protes ke Pemerintah.

Jadi sebagai masyarakat kita harus cerdas menyerap informasi...

sumber : http://www.facebook.com/home.php?sk=group_121837084547379&ap=1
yang di posting sekitar : 24 februari 2011 oleh alfaqir ilmi

06.41 / Diposting oleh annas obsesi newscaster / komentar (0)

MANUSIA DAN MASYARAKAT

MANUSIA

Manusia dan hukum tidak bisa dipisahkan, bahkan dalam ilmu hukum terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi “Ubi societa Ibi Ius” (dimana ada hukum disitu ada hukum).

1. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia disamping bersifat sebagai makhluk individu, juga berhakekat dasar sebagai makhluk sosial, karena manusia tidak dilahirkan dalam keadaan yang sama (fisik,psikologi, hingga lingkungan geografi, sosiologi, maupun ekonomi) sehingga memerlukan sosialisasi dengan manusia lainnya.

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau bermasyarakat. Dalam hubungan dengan manusia, sebagai makhluk sosial manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak akan bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi dan bicara serta bisa berkomunikasi dan bicara serta bisa mengembangkan segala potensi kemanusiaannya.

Dalam bukunya yang berjudul, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Drs. C.S.T. Kansil, S.H. mengatakan, menurut kodrat alam, manusia di mana-mana dan pada zaman apapun juga selalu hidup bersama dan hidup berkelompok-kelompok. Sekurang-kurangnya kehidupan bersama itu terdiri dari dua orang, suami-isteri ataupun ibu dan bayinya.

Dalam sejarah perkembangan manusia tak terdapat seorangpun yang hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya, kecuali dalam keadaan terpaksa dan itupun hanya sementara waktu.

Aristoteles (384-322 sebelum M.), seorang ahli fikir yunani kuno menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia itu adalah ZOON POLITICON, artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesame manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya yang suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial.

selain itu juga diberikan kelebihan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:

a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.

c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

2. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.

Manusia sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagau makhluk social tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Manusia lahir, hidup berkembang dan meninggal dunia di dalam masyarakat.

Manusia sebagai makhluk individu:

Ø Memiliki hak-hak Individual:

~ Hak hidup

~ Hak Bicara

~ Hak berpendapat

~ Hak Berkeluarga

Ø Memiliki Kepentingan-kepentingan Individual:

~Kepentingan Hukum

~Kepentingan Ekonomi

~Kepentingan Sosial

~Kepentingan Politik

~Kepentingan Budaya

Ø Manusia memiliki kebebasan mengembangkan diri dan bisa meciptakan budaya

MASYARAKAT

Hasrat untuk hidup bersama memang telah menjadi pembawaan manusia, merupakan suatu keharusan badaniah untuk melangsungkan hidupnya. Hidup bersama sebagai perhubungan individu berbeda-beda tingkatnya, misalnya: hubungan suami-isteri dalam rumah tangga, keluarga, suku bangsa, bangsa dan rumah tangga dunia. Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, Negara dan perserikatan bangsa-bangsa.

Persatuan manusia yang timbuk dari kodrat yang sama itu lazim disebut masyarakat. Jadi masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama, sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul berbagai hubungan dan pertalian yang mengakibatkan bahwa yang seorang dan yang lain saling kenal mengenal dan pengaruh-mempenga.

1. Golongan-golongan dalam masyarakat

sifat-sifat golongan dalam masyarakat itu bermacam-macam dan bergantung pada dasar dan begantung pada dasar dan tujuan hubungan orang-orang dalam golongan itu.

Pada umumnya ada tiga macam golongan yang besar yaitu:

1. Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan: perkumpulan keluarga

2. Golongan yang berdasarkan kepentingan / pekerjaan; perkumpulan ekonomi, koperasi, serikat-sekerja, perkumpulan social, perkumpulan kesenian, olah-raga dan lain-lain

3. Golongan yang berdasarkan hubungan tujuan / padangan hidup atau ideology; partai politik, perkumpulan keagaman

2. Pendorong hidup bermasyarakat

Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat ialah antara lain dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya:

a. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum

b. Hasrat untuk membela diri

\Hasrat untuk mengadakan keturunan

3. Tata hidup bermasyarakat

tiap manusia mempunyai sifat, watak dan kehendak sendiri-sendiri. Namun di dalam masyarakat manusia mengadakan hubungan satu sama lain, mengadakan kerja sama, tolong-menolong, bantu-membantu untuk memperoleh keperluan hidupnya.

Tiap manusia mempunyai keperluan sendiri-sendiri. Seringkali keperluan itu searah serta berpadanan satu sama lain, sehingga dengan kerjasama tujuan manusia untuk memenuhi keperluan itu akan lebih mudah dan lekas tercapai.

Akan tetapi acapkali pula kepentingan-kepentingan itu berlainan bahkan ada juga yang bertentangan, sehingga dapat menimbulkan pertikaian yang mengganggu keserasian hidup berasama. Dalam hal ini orang atau golongan yang kuat menindas orang atau golongan yang lemah untuk menekankan kehendaknya.

Dengan sadar atau tidak, manusia dipengaruhi oleh peraturan-peraturan hidup bersama yang mengekang hawa nafsu dan mengatur perhubungan antar manusia. Peraturan-peraturan hidup itu member ancer-ancer perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perbuatan mana yang boleh dihindari.

Peraturan hidup itu memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia harus bertingkah laku dan bertindak di dalam masyarakat. Peraturan-peraturan hidup seperti itu disebut peraturan hidup kemasyarakatan.

Peraturan hidup kemasyarakatan yang bersifat mengatur dan memaksa untuk menjamin tata-tertib dalam masyarakat, dinamakan peraturan hokum dan kaedah hukum.

Hukum

Menurut Prof. Mr Dr L.J. van Apeldoorn dalam bukunya yang berjudul “Inleiding tot de studie van het Nederlandse Recht (terjemahan Oetarid Sadino, S.H. dengan nama “Pengantar Ilmu Hukum), bahwa adalah tidak mungkin memberikan suatu definisi tentang apakah yang disebut hokum itu

Definisi tentang hokum, kata Prof. van Apeldoorn, adalah sangat sulit untuk dibuat, karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan.

Kurang lebih 200 tahun yang lalu Immanuel Kant pernah menulis sebagai berikut: “Noch suchen die Juristen eine Definition zu ihrem Begriffe von Recht” (masih juga sarjana hokum mencari-cari suatu definisi tentang hukum).

Sesungguhnya ucapan kant ini hingga kini masih berlaku, sebab telah banyak benar sarjana hukum mencari suatu batasan tentang hukum namun setiap pembatasan tentang hukum yang diperoleh, belum pernah memperoleh kepuasan.

1. Beberapa definisi hukum menurut para ahli

a. Prof. Mr. E.M. Meyers dalam bukunya “De Algemene begrippen het burgerlijk Recht”;

“Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa Negara dalam melakukan tugasnya”.

b. Leon Duguit: “Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu yang diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu”.

c. Immanuel Kant: “Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang satu dan dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menurut peraturan hukum tentang kemerdekaan”.

2. Unsur-unsur Hukum

Dari beberapa perumusan tentang hukum yang diberikan para sarjana Hukum Indonesia tersebut di atas, dapatlah diambil kesimpulan, bahwa Hukum itu meliputi beberapa unsure, yaitu:

a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat

b. Peraturan itu daadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib

c. Peraturan itu bersifat memaksa

d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas

3. Ciri-ciri Hukum

Untuk dapat mengenal hukumitu kita harus adapat mengenal cirri-ciri hukum yaitu:

a. Adanya perintah dan / atau larangan

b. Perintah dan / atau larangan itu harus patuh ditaati setiap orang

Setiap orang wajib bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat, sehingga tata-tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah hukum meliputi berbagai peraturan yang menentukan dan mengatur perhubungan orang yang satu dengan yang lain, yakni peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang dinamakan Kaedah Hukum.

4. Sifat Dari Hukum

Telah dijelaskan di atas, bahwa agar tata-tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara, maka haruslah kaedah hukum itu di taati.

Akan tetapi tidaklah semua orang mau menaati kaedah-kaedah hukum itu; dan agar supaya sesuatu peraturan hidup kemsyarakatan benar-benar di patuhi dan ditaati sehingga menjadi kaedah Hukum maka peraturan hidup kemasyarakatan itu harus harus diperlengkapi dengan unsur memaksa.

Dengan demikian Hukum itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Ia merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa orang supaya menaati tata-tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa yang tidak mau patuh mentaatinya.

5. Tujuan Hukum

Untuk menjaga agar peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan diterima oleh seluruh anggota masyrakat, maka peraturan-peraturan hukum yang ada harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas-asas keadilan dari masyarakat tersebut.

Dengan demikian, hukum itu bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum dan hukum itu harus pula bersendikan pada keadilan, yaitu asas-asas keadilan dari masyarakat itu.

By: Muhammad Annas

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Fakultas Hukum 2010