kau selalu ada di saat aku sedih
di saat aku senang
di suka maupun dukaku
di siang dan malamku
setiap saat kau selalu ada untukku....
wajahmu yang teduh
senyummu yang indah
tutur katamu yang lembut,,,
selalu menjadi semangat untukku
engkau selalu sabar dalam menghadapi sikapku yang kadang harus mengorbankan perasaanmu
engkau selalu menyertakan namaku dalam setiap doamu
engkau selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik untukku
engkau yang selalu melindungiku dari setiap ancaman yang dapat menyakitiku
setiap bulir keringatmu adalah semangat untukku
setiap butir air matamu adalah doa untukku
setiap mili kembang senyum bibirmu adalah kebahagiaan untukku
mama....
mama...
mama....
mengucapkan kata mama sebanyak apapun tak akan membuatku jenuh
tak akan membuat bibir ini keluh
menyebut mama...
menyebut kata yang begitu mulia.....
tak akan terbalas segala jasamu...
walaupun harus menjelajah dunia dan seisinya
jasamu tak dapat terbalaskan.....
untukmu mama....
semoga suatu saat nanti aku bisa membahagiakanmu
aku bisa membanggakanmu...
melihatmu duduk tenang berbalut senyum di usiamu yang senja.....
AMIIIIIIIIIIIIN
Text
Hoaammmm….. mata ini rasanya masih terlalu berat untuk dibuka. Tapi tak tahu mengapa, kepala ini pun sepertinya sudah tidak betah untuk terus bersandar di atas bantal yang bercorak macan dikamarku. Kata teman-teman kostsan sih bantal trio macan, heheheh…. Seperti nama salah satu trio dangdut yang lagi naik daun. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.17 menit. Dengan berat kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk mencuci muka, mungkin akan terasa lebih segar pikirku.
Hari ini adalah hari minggu, Alhamdulillah pikirku paling tidak untuk hari ini aku bisa istirahat full setelah kegiatan pesantrenisasi selama 10 hari dan jadwal kuliah yang padat, sampai-sampai membuat kondisiku drop abis. Ini sudah hari ketiga, akan tetapi batuk dan flu yang menyerangku tidak juga kunjung sembuh. Padahal beberapa hari lalu aku sudah ke Apotik membeli obat batuk dan flu andalanku, tapi mau digimanain lagi mungkin karena pengaruh cuaca yang cukup ekstrime akhir-akhir ini, pikirku. Yang terpenting sekarang bagaimana bisa memanfaatkan waktu libur di hari minggu ini untuk beristirahat dengan sebaik mungkin.
Batuk ini terus saja menggangguku, uhuk…uhuk…. , nyebelin banget…. Ku ambil segelas air dan kucari obat batuk dan flu andalanku yang kubeli di apotik sepulang ngampus kemarin. Ya… tinggal sekali minum, tapi gak apalah mudah-mudahan bisa meredakan sedikit batukku ini. Dan benar saja, setelah sekitar lima belas menit kemudian batukku berangsur-angsur mereda. Alhamdulillah kataku dalam hati. Kubaringkan tubuhku yang masih terasa pegal akbat semalam begadang bermain gaple bersama teman-teman kampus. Apes banget, pulangnya kehujanan. Makin parah dah flu dan batukku, pikirku semalam. Dan benar semuanya berefek pagi ini.
Ku ambil handpone dan headsetku. Aku memang suka mendengarkan radio, apalagi hari minggu. Aku suka dengerin tangga lagu untuk lagu-lagu mancanegara terbaru, karena memang aku suka dengerin music. Biasanya aku selalu mencatat judul dan penyanyi lagu-lagu terbaru yang kudengar dan sesuai dengan tipe music yang aku suka. Wah hari ini aku dapetin satu lagu yang menurutku menarik , TRAIN “Marry me”, romantis banget dan alunan music akustiknya membuat lagu ini semakin enak buat di dengar. Sebelumnya aku juga senang dengan lagunya TRAIN yang judulnya Hey Soul Sisters, gak kalah enak ama TRAIN yang marry me, Cuma emang lebih cepat aja temponya.
Tiba-tiba… (handpone berbunyi), “just gonna be one less lonely girls” ku lihat dari nomer rumahku, pasti mama pikirku. Emang benar mama yang nelfon. “halo Assalamualaikum” jawabku. Dari seberang mama menjawab salamku. “Lagi ngapain?” Tanya mama. “ Cuma tidur-tiduran aja, baru aja bangun tidur sambil dengerin radio”, jawabku. “oowwww….”, jawab mama datar. “udah makan belom?” Tanya mama. “belom kataku, lagi malas aja keluar nyari makan, lagian masih kenyang, semalam makan empek-empek” kataku. “Yang lainnya kemana?” mama nanyain sepupu-sepupuku yang sekostsan sama aku.” Masih tidur ma… jawabku, soalnya semalam begadang”. “kamu liburnya kapan?” Tanya mama. Aku berpikir, tumben mama nanyain. Padahal udah aku kasih tau sebelumnya kalau aku liburnya sekitar januari. “insya Allah januari ma…” jawabku. Mama nanyain “ kamu mau pulang?”. Aku udah tau… kalo mama pengennya aku pulangnya pas liburan semester dua aja. Aku sih udah mikir juga, kasian mama kalau aku minta pulang semester pertama ini. Mana liburannya Cuma dua minggu. Belum lagi tiket mahal. Jogja-Palu, sekitar dua jutaan lebih. Memang aku pengen banget pulang. Soalnya aku udah kangen banget dengan masakan rumah, teman-teman dan yang pasti keluarga. Tapi ya sudahlah kataku dalam hati. Memang sudah resiko kuliah jauh dari orang tua. Yang sekarang harus ku pikirkan gimana mengisi liburan dengan kegiatan yang bermanfaat januari nanti. Kujawab pertanyaan mama “ gak usah ma.., lagian aku juga lagi pengen ikutan organisasi dan kegiatan ekstra di kampus” berat sih rasanya.. tapi gak papalah. mama menjawab”ya sudah kalau begitu, insya Allah kalo kamu pulangnya pas liburan panjang, mama ikut main ke jogja dah”, aku rasa mama tau aku sedih, makanya mama janji bakal main ke jogja tahun depan. Ya paling tidak sedikit membuat lega hatiku. Akan tetapi mama tidak tau yang paling membuatku ingin ke Palu adalah merayakan ulang tahunku bersama keluarga dan teman-teman. Ya,,, mau di gimanain lagi… sekali-selaki ulang tahun jauh dari teman dan keluarga gak apalah kataku dalam hati, seiring dengan aku menutup pembicaraan di telfon dengan mama. “udah dulu ya ma…, Assalamualaikum” kataku, dan dari seberang mama menjawab salamku “Waalaikum salam”.
entah apa yang ada di pikiranku, tiba-tiba aku merasa tidak siap dengan keputusan yg hampir aku ambil. kutimbang dan kembali kutimbang, sejenak terlintas di benakku... apakah aku sudah siap untuk ini?, tapi semakin lama pertanyaan itu bermain di pikiranku, semakin besar keraguan itu. ya... hari ini setelah sholat jumat seharusnya aku berkumpul di depan kantor LPM kampusku. LPM adalah sebuah lembaga yang mengurus tentang Pers yang ada di kampusku. Sejak perkenalan kegiatan ekstra pada saat ospek fakultas di kampus aku sudah jatuh cinta dengan dengan Lembaga yang satu ini. Dari dulu aku mencari wadah untuk melatih kemampuan menulisku demi mendukung obsesiku sebagai seorang jurnalis dan reporter. aku sudah mengikuti interview sampai beberapa kali pertemuan dan forum diskusi yang ada di LPM, hatiku semakin mantap untuk terjuan ke Lembaga ini. akan tetapi, entah mengapa keraguan itu datang. sebenarnya masalah kesehatanku yang drop karena 10 hari harus mengikuti pesantrenisasi bukan merupakan alasan utamanya seperti yang aku kirimkan dalam pesan singkat mengenai pengunduran diriku kepada Benny, ketua kelompokku untuk diksar LPM. ku buka situs UII.ic.id, kemudian aku login ke emailku. kumasukkan pasword dan no.induk mahasiswaku untuk masuk ke akunku. setelah masuk aku browsing ke presensi perkuliahanku. setelah melihat presensi, keraguan itu semakin besar. aku tidak mau sampai mengorbankan jam kuliahku untuk kesekian kalinya demi LPM. memang LPM adalah salah satu jalan untuk mendukung kemampuanku demi meraih obsesiku. akan tetapi aku ingat apa tujuan utamaku untuk kuliah. ya... kumantapkan keputusan itu, walaupun berat. tpi insya Allah this is the best decision for me. dan aku sangat berharap semoga kesempatan itu datang untuk kedua kalinya padaku tahun depan. walaupun bukan untuk hari ini... tapi pada kesempatan yang lain.. apapun caranya... aku akan berusaha untuk meraih obsesiku untuk menjadi seoarang jurnalis.